Thursday, February 7, 2019

LAPORAN KKN (KULIAH KERJA NYATA)

Jangan ngaku mahasiswa sebelum ngelakuin KKN..
laporan kkn,KLIK DISINI


LAPORAN PELAKSANAAN PENYULUHAN KESEHATAN DAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS

KULIAH KERJA NYATA ( KKN )
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS MASJID
UIN RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 2018
                                                                         
KELOMPOK             : 100
DESA                         : Bangun Sari
KECAMATAN          : Tanjung Sari
KABUPATEN           : Lampung Selatan




Disusun Oleh:
1. Erwin Ardiansyah                           1511030292
2. Sisca Novalia                                  1521020172
3. Ayunda Saputri                               1511010026
4. Neliyana S                                       1511030304
5. Nur Laili Fauziah                            1511030086
6. Linda Permata                                 1541030029
7. Deby Permana                                 1511090022
8. Siti Nur Aini                                   1511050324
9. Maria Ulfah                                     1511090068
10. M. Ichsan Assifa MZ                    1521030371
11. Dewi Maysaroh                             1531040104
12. Ambar Wati                                  1531090082
13. Kiki Adi Pratama                          1521030228

TIM PELAKSANA KULIAH KERJA NYATA
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UIN RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 2018




                                                          KEMENTERIAN AGAMA
                                               PUSAT PENGABDIAN MASYARAKAT
                             UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
Alamat: JL. Let. H. Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung Telp: 703289
Lampiran         : 1 Lembar
Hal                  : Pengesahan Laporan Pelaksanaan KKN Pemberdayaan Masyarakat
  Berbasis Masjid UIN Raden Intan Lampung Tahun 2018

Kepada Yth,
Bapak Kepala P2M IAIN Raden Intan
Di
Tempat

Assalamu’alaikum wr.wb

            Sehubungan dengan berakhirnya Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Raden Intan Lampung dari tanggal 26 Juli - 27 Agustus 2018 yang berlokasi di desa Bangun Sari kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Lampung Selatan
Maka, dengan ini penulis sertakan laporan ini dibuat, semoga dapat diterima dan dapat dijadikan bahan penilaian kegiatan yang dimaksud.

Wassalamu’alaikum wr.wb
Mengetahui,

Dosen Pembimbing Lapangan                                                            Kepala Desa Bangun Sari

Dona Dinda Pratiwi, M.Pd                                                                 Agisman Mirwanto
NIP. 199004102015032004


Mengetahui,
Ketua Pelaksana


Dr. Ahmad Isnaeni,M.A
     NIP. 197403302000031001


















KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim.

            Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan kasih sayang dan Ridhonya, sehingga tugas laporan Kelompok ini dapat terselesaikan juga. Tak lupa pula shalawat beserta  salam semoga selalu kita sanjung agungkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat dan para pengikut-pengikutnya yang senantiasa istiqomah dalam menegakkan risalah Islam dimuka bumi ini dan mengharapakan syafaat Rasulullah di akhirat kelak.

            Semoga hasil kerja yang kita persembahkan baik tenaga dan fikiran dapat bermanfaat dan membawa perbaikan yang lebih maju bagi Desa Bangunsari pada umumnya dan khusunya bagi semua peserta KKN Universitas Islam Negeri  Raden Intan Lampung tahun akademik 2018 dan semoga amalan yang kita lakukan selama ini dicatat sebagai amal shaleh yang dapat menghantarkan kita untuk dapat berkumpul di Syurga-Nya kelak. Amin Ya rabbal Alamin.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari banyak terdapat kekurangan dan kesalahan, oleh sebab itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan oleh penulis, untuk perbaikan selanjutnya.

Dan akhirnya, penulis menghaturkan ribuan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah ikut serta berperan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini terutama kepada :
1.      Prof. Dr.Muhammad Mukri, Mag selaku Rektor UIN Raden Intan Lampung
2.      Dr. Ahmad Isnaeni, M.A  selaku ketua panitia pelaksanaan KKN beserta staf
3.      Dosen pembimbing lapangan Desa Bangunsari, Ibu Dona Dinda Pratiwi, M.Pd
4.      Kepala Desa Bangunsari, bapak Agisman Mirwanto, beserta aparat pemerintahan desa Bangunsari
5.      Nenek Saronah, selaku tuan rumah kami
6.      Kedua orang tua penulis, yang secara tidak langsung dapat menghantarkan penulis kepada program KKN
7.      Teman-teman KKN UIN Raden Intan Lampung khususnya desa Bangunsari
8.      Kepada seluruh masyarakat desa Bangunsari, yang telah banyak membantu dalam merealisasikan program KKN, baik moril maupun material
Mudah-mudahan seluruh bantuan dari semua pihak diatas, semoga segala amal perbuatan terdapat diterima dan dibalas Allah swt sebagai amal shaleh.


Bangunsari, 21 agustus 2018


Penulis




DAFTAR ISI

Halaman Judul........................................................................................................ i
Lembar Pengesahan................................................................................................ii
Kata Pengantar........................................................................................................ iii
Daftar Isi...................................................................................................................IV
Daftar Tabel.............................................................................................................V
Daftar Gambar........................................................................................................VI
Daftar Lampiran.....................................................................................................VII
BAB I PENDAHULUAN                                                                                                                      
A.       Latar Belakang Masalah……………………………………………………….2                             
B.       Rumusan Masalah……………………………………………………………...3                             
C.       Nama dan Bentuk Kegiatan…………………………………………………....3
D.       Tujuan dan Manfaat……………………………………………………………4
E.        Sasaran…………………………………………………………………………4
F.        Kerangka Teori…………………………………………………………………5
G.       Pemecahan Masalah……………………………………………………………5
H.       Metode…………………………………………………………………………5                            
BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA
A.    Letak Geografis………………………………………………………………....6
B. Profil Desa……………………………………………………………………….7
BAB III PELAKSANAAN PROGRAM DAN HASIL
A.Kegiatan Yang Dilaksanakan
1.      Bidang Mental Spritual………………………………………………………...17
2.      Bidang Lintas Sektoral…………………………………………………………27
B.     Faktor Penunjang Dan Penghambat Pelaksanaan KKN
BAB IV PENUTUP
1.Simpulan…………………………………………………………………………34
2. Saran…………………………………………………………………………….34
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….35
LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………………36















DAFTAR TABEL

1.      Tabel Piket Di Posko
2.      Tabel Piket Balaidesa
3.      Tabel Piket Bimbel Di Posko
4.      Tabel Piket Sensus
5.      Tabel Piket Bimbel Dirumah Pintar
6.      Tabel Agenda Gabungan 17 Agustus
7.      Tabel Perpisahan Gabungan















DAFTAR GAMBAR

1.      Foto Pemberangkatan
2.      Foto Kunjungan DPL
3.      Foto Mengajar Di Rumah Pintar
4.      Foto Jadwal Piket Di Balai Desa
5.      Foto Sensus Penduduk
6.      Foto Acara 17 Agustusan
7.      Foto Bimbel Di Posko
8.      Foto Mengajar TPA
9.      Foto  Silaturahmi Dirumah Warga
10.  Foto Penyuluhan Kesehatan Dan Pemanfaatan Barang Bekas
11.  Foto Plang Jalan
12.  Foro Mengajar Di SD
13.  Foto Upacara 17 Agustusan
14.  Foto Lomba 17 Agustusan
15.  Foto Pembagian Hadiah 17 Agustusan
16.  Foto Pawai Agustusan





DAFTAR LAMPIRAN

  1. Rencana program kerja kelompok
  2. Daftar program kerja kelompok
  3. Matrik kegiatan kelompok
  4. Catatan harian kerja kelompok
  5. Daftar hadir harian minggu ke-1
  6. Daftar hadir harian minggu ke-2
  7. Daftar hadir harian minggu ke-3
  8. Daftar hadir harian minggu ke-4
  9. Daftar hadir harian minggu ke-5
  10. Laporan berkala kelompok KKN minggu ke-1
  11. Laporan berkala kelompok KKN minggu ke-2
  12. Laporan berkala kelompok KKN minggu ke-3
  13. Laporan berkala kelompok KKN minggu ke-4
  14. Laporan berkala kelompok KKN minggu ke-5
  15. Format daftar isian kolektif, daftar kolektif
  16. Lembar penilaian pembekalan peserta KKN
  17. Lembar penilaian laporan akhir individu
  18. Lembar penilaian laporan akhir kelompok
  19. Lembar penilaian akhir KKN







BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang Masalah
Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri yang berada di Lampung, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan memiliki tanggung jawab dan peran dalam melaksanakan dan mamajukan kehidupan sosial, ekonomi dan budaya, pendidikan serta keagamaan.
Tugas dan tanggung jawab tersebut dilaksanakan dalam bentuk nyata yang memang kegiatan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, demi terciptanya keselarasan dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, UIN sendiri melalui kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa/i mencoba untuk membaur kepada masyarakat dan mengabdi sebagai salah satu komponen dari Tri Darma perguruan tinggi. Kuliah kerja nyata (KKN) adalah salah satu bentuk kegiatan pengabdian masyarakat.
Adapun lokasi KKN bertempat di desa Bangunsari yang mempunyai  (V) dusun, terdiri dari beberapa suku tetapi mayoritas suku jawa, dan bermacam-macam agama dan keyakinan.
Sebagian masyarakat Bangunsari masih awam tentang pengetahuan  ilmu kesehatan dan mempunyai latar belakang pendidikan yang rendah,ditandai dengan kurang menjaga kesehatan dan rendahnya masyarakat dalam menjaga kebersihaan. Sebagian masyarakat Bangunsari tidak mengetahui akan pentingnya kesehatan yang lebih menjurus kepada disepelekanya akan bahaya kesehatan masyarakat terutama mengenai sampah yang masih mempunyai nilai ekonomis yang sering disebut barang rongsokan.
Menjaga kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi kita semua. Ada sebuah pepatah yang mengatakan “Didalam Tubuh Yang Sehat Terdapat Jiwa Yang Kuat” [1]pepatah ini menjelaskan bahwa jika kita memiliki tubuh yang sehat, tentunya jiwa dan pikiran kita juga akan menjadi sehat. Ada pula semboyan yang mengatakan bahwa kesehatan sangatlah mahal harganya maka dari itu kesehatan merupakan sumber kekuatan kita.Berbicara tentang kesehatan berarti berbicara bagimana kita mengatur pola hidup kita, terutama masalah kebersihan.
Kebersihan merupakan pangkal dari kesehatan, jadi kita harus benar-benar menjaga kebersihan dengan baik,seperti halnya dengan menjaga kebersihan lingkungan hidup. Tetapi pada realitanya masyarakat yang ada di bangunsari ini masih sangat minim menerapkan pola hidup dan lingkungan yang sehat.Banyak sampah ataupun barang bekas yang sebenarnya bisa mempunyai nilai ekonomis tetapi dibiarkan begitu saja yang pada akhirnya mencemari lingkungan sehingga membuat lingkungan tidak bersih dan pada akhirnya menyebabkan penyakit.
Penyuluhan mengenai kesehatan dan pemanfaatan barang bekas ini hanyalah merupakan salah satu segi yang perlu disampaikan agar mereka sadar akan dampaknya terhadap kesehatan bahkan ancaman terhadap kehidupanya. Kalau saja semua masyarakat menerapkan pola hidup dan lingkungan yang sehat tersebut dengan baik apalagi barang-barang bekas nya dimanfaatkan dengan benar pula,maka akan berdampak positif untuk seluruh masyarakat bangunsari terutama dalam segi kesehatan dan kemajuan desa Bangunsari itu sendiri.

B.            Perumusan Masalah
Berdasarkan hasil Observasi kelompok kami di Lokasi dalam melaksanakan kegiatan KKN di Desa Bangunsari Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Lampung Selatan, dapat diidentifikasikan dan dapat diinventarisasikan pemasalahan-permasalahan yang terdapat di Desa Bangunsari yang disebabkan oleh sumber daya manusianya yang kurang objektif, serta kepedulian masyarakat tentang kesehatan dan barang bekas. Adapun masalah-masalah yang kami temui antara lain :
a. Apakah Penyabab masyarakat tidak memperhatikan kesehatan pola hidup dan lingkungan ( barang bekas) di desa Bangunsari?
b. Apa dampak yang terjadi akibat dari tidak memperhatikan pola hidup dan lingkungan (barang bekas)  di desa Bangunasari?
c. Bagaimanakah Cara agar kesehatan pola hidup dan lingkungan tetap terjaga di desa Bangunsari?

C.                Nama dan Bentuk Kegiatan
1. Nama Kegiatan
Penyuluhan kesehatan dan pemanfaatan barang bekas  dalam rangka  KKN mahasiswa UIN Raden Intan Lampung angkatan 2018 dengan melakukan pengambilan barang bekas  bersama warga dan relawan.
2. Bentuk kegiatan
Penyuluhan kesehatan dan pemanfaatan barang bekas, dengan melakukan penyuluhan kesehatan dan  mengambil barang bekas di setiap rumah warga  dan uang yang diperoleh untuk kas desa bangunsari.



D.           Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah, untuk mengetahui keadaan tentang kesehatan dan kesejahteraan  masyarakat di desa bangunsari. Dan mencari solusi alternative untuk menangulangi masalah yang terjadi di wilayah tersebut .
Kemudian dari data yang di dapat dari penelitian ini agar kemudian dapat di jadikan acuan untuk memecahkan masalah dari sisi lain yang di sebabkan kemajuan berbagai bidang yang berimbas pada kesejahteraan serta aspek-aspek yang lain.
Adapun Manfaat dari penelitian ini yaitu:
1. Mahasiswa
·                Mahasiswa dapat belajar dari masyarakat dan belajar bersama mereka untuk melakukan perubahan social.
·                Dapat memberi motivasi, inovasi, dinamisasi dalam pemberdayaan masyarakat.
2. Masyarakat
·                Mengurangi dampak sampah yang ada di masyarakat
·                Terhindar dari pencemaran lingkungan
·                Menambah uang kas Desa Bangunsari yang diperuntukan kepada masyarakat.

E.            Sasaran
·                Mahasiswa
·                Masyarakat desa Bangunsari



F.            Kerangka Teori
Menurut pendapat dari Paune mengemukakan bahwa kesehatan sebagai fungsi yang efektif dari sumber- sumber perawatan diri yang menjamin sebuah tindakan untuk pe
rawatan diri. Kesehatan merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukannya untuk mendapat, mempertahankan dan meningkatkan fungsi psikososial dan spiritual.[2]Maka dari itu dapat diambil kesimpulan bahwa kesehatan sangatlah penting untuk kita terutama kesehatan pola hidup dan lingkungan kita, karena dengan sehat kita bisa melakukan apa saja yang kita inginkan.
G.           Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ada di Desa Bangunsari Kecamatan Tanjung Sari ini, maka kami mencoba untuk mencari solusi dalam menyelesaikannya :
·    Menumbuhkan semangat pemuda-pemudi dalam kegiatan keagamaan
·    Memberikan masukan dan motivasi para pemuda khususnya remaja dalam pelaksanaan kegiatan yang lebih positif dan bermanfaat.
·    Untuk mengurangi dampak sampah produksi masyarakat

H.           Metode Penelitian
Metode yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah wawancara  mendalam yang digunakan untuk menggali informasi dengan tokoh-tokoh masyarakat yang terlibat .






BAB II
GAMBARAN UMUM DESA BANGUNSARI

A.  .Profil Desa
1.         Sejarah Singkat Desa Bangunsari
Desa Bangunsari adalah salah satu bagian dari wilayah Kecamatan Tanjung Sari yang terdiri dari 8 Desa. Pada ahun 2008 ke 8 tersebut masih bernaung dibawah kecamatan Tanjung Bintang. Berdasarkan musyawarah antar desa (MAD) yang diprakarsai oleh tokoh-tokoh desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda dan berbagai unsur masyarakat lainnya, maka pada tahun 2009 ke-8 desa tersebut menyepakati untuk pemekaran menjadi kecamatan baru, yaitu kecamatan Tanjung Sari.
Kecamatan Tanjung Sari berbatasan dengan kabupaten lampung timur, kecamatan jati agung, dan kecamatan tanjung bintang. Penduduk kecamatan Tanjung Sari sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani karet, perternak sapi PO, buruh ptpn VII, dll.
Desa Bangunsari sebagai Ibukota Kecamatan Tanjung Sari dengan Luas Wilayah 486 Ha dengan Jumlah Penduduk 564 KK dan 1970 jiwa terdiri dari 876 jiwa Laki-Laki dan 1094 jiwa perempuan sebagian besar penduduk berusaha disekitar pertanian tanaman pangan.






2.         Letak Geografis
Luas Wilayah Desa           : 486,50 Ha
Batas-batas Desa               :
·         Sebelah Utara              : Mulyosari (Tanjung Sari)
·         Sebelah Timur             : Jaya Guna (Wawai Karya)
·         Sebelah Selatan           : Tanjung Harapan (Merbau Mataram)
·         Sebelah Barat : wawasan (Tanjung Sari)

Jarak dari Bangun Sari ke kecamatan      : 6   km
Jarak dari Ibu Kota Kabupaten/Dati II    : 45 km                                   
Jarak Dari Ibu Kota Propinsi/Dati I         : 30 km

Jumlah Dusun      : 5 (Lima) Dusun
sebagai berikut     :
1.        Dusun 1A
2.        Dusun 1B
3.        Dusun 2
4.        Dusun 3
5.        Dusun 4

Jumlah Aparat Desa                : 8 0rang
Jumlah Pengurus BPD            : 7 0rang
Jumlah Pengurus LPM            : 3 0rang
3.      Kependudukan
Ø  Jumlah Penduduk                                           :  1970 0rang
Ø  Jumlah KK                                                      :  564   kk
Ø  Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin.
1)      Laki-laki                                              : 876   Orang
2)      Perempuan                                          : 1094 Orang

Jumlah Penduduk Menurut Agama
1.      Islam                                                         : 1733  Jiwa
2.      Kristen Protestan                                      : 210    Jiwa
3.      Katolik                                                      : 20      Jiwa
4.      Hindu                                                        : 7        Jiwa

Jumlah penduduk menurut Etnis
1.      Suku Lampung                                          : 261   Jiwa
2.      Suku Tapanuli/ Batak                                : 89     Jiwa
3.      Suku Jawa                                                 : 829   Jiwa
4.      Suku  Sunda                                              : 400   Jiwa
5.      Suku Palembang                                       : 318   Jiwa
6.      Suku betawi                                              : 73     Jiwa



Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
1.      Petani Pemilik                                           : 349  Jiwa
2.      Buruh Tani                                                : 236  Jiwa
3.      Buruh Migran                                            : 131  Jiwa
4.      Pedagang  keliling                                    : 5      Jiwa
5.      PNS                                                          : 2      Jiwa
6.      Bidan swasta                                             : 1      Jiwa

Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan
1.      Tidak Tamat SD/ tidak Sekolah                : 16   Jiwa                   
2.      Tamat SD/Sederajat                                  : 637 Jiwa
3.      Tamat SLTP/Sederajat                              : 40   Jiwa
4.      Tamat SLTA/Sederajat                             : 405 Jiwa

4.           Infrastruktur
a.         Prasarana Perhubungan
-       Jembatan Kayu dan Bambu                   :           -
-       Jembatan Beton                                     :           -
-       Gorong-borong                                      : 10 Buah
-       Jalan Desa Panjang                                :           -
-       Jalan Lorong                                          :           -
-       Jalan Kebun / Jalan Produksi                 :           -

b.         Prasarana Pemasaran
-          Pasar Umum / Tradisional                              :           -
-          Pasar Swalayan                                              :           -

c.         Prasarana Pendidikan
-          TK                                                                  : 1 Buah
-          SD Negri / MI                                                            : 1 Buah
-          SLTP / MTS                                                   :           -
-          SLTA                                                             :           -
-          Madrasah Aliyah                                            :           -
-          Perguruan Tinggi                                            :           -

d.        Prasarana Kesehatan
-          Posyandu                                                        : 5 Buah
-          Puskesmas Pembantu                                     : 5 Buah
-          Pos KB                                                           :           -
-          Bidan desa / Dukun bayi                                : 1 Buah

e.         Tempat Peribadatan
-          Masjid / Langgar                                            : 2 Buah
-          Musholah                                                        : 6 Buah
-          Gereja                                                             : -
-          Vihara                                                             : -

f.         Listrik
-          PLN                                                                : 564 Pelanggan
-          Genset                                                                        :           -

g.        Seni Budaya Dan Olahraga
-          Lapangan Sepakbola                                      : 1 buah
-          Lapangan Voli                                                : 3 buah
-          Lapangan Tenis meja                                      : 1 buah
-          Ketoprak                                                        :           -
-          Lain-lain                                                         :           -

B.       Monografi Desa
Alat Transportasi
-   Truck                                                               : 10 Buah
-   Mobil Penumpang                                           : -
-   Sepeda Motor                                                 : 560 Buah
-   Oplet                                                               : -
-   Sepeda                                                                        : 200 Buah
-   Gerobak                                                          : - Buah
-   Becak                                                              : -


Komunikasi
-          Radio                                                        : 532 buah
-          Parabola                                                    : 5 Buah
-          TV                                                             : 564 Buah
-          Telepon                                                     :           -

PERTANIAN
Persawahan
Lahan Kering
-          Jagung                                                       : 50 Ha

Buah-buahan
-          Mangga                                                     :           -
-          Durian                                                       :           -
-          Duku                                                         :           -
-          Sawo                                                         :           -
-          Jeruk                                                          : 30 ha

PERIKANAN
-          Kolam Air Tawar                                      :           -
-          Tambak                                                     :           -
-          Hatchery                                                   :           -
-          Tempat Pelelangan Ikan                           :           -

PETERNAKAN
a.         Ternak Besar
-          Sapi                                                           : 100 ekor
-          Kerbau                                                      :           -
-          Kambing                                                   : 10   ekor
-          Babi                                                           : 1     ekor

b.        Ternak Unggas
-          Ayam Ras                                                 :           -
-          Ayam Kampung                                        : 500 Ekor
-          Anggsa                                                      :           -
-          Entok                                                        :           -
-          Itik                                                                        :           -

PERKEBUNAN
-          Pohon Karet                                              : 175 ha
-          Pohon jagung                                            : 50   ha
-          Kebon jeruk                                              : 30   ha




C.      Keadaan Awal Bidang Garapan
1)      Bidang Mental Spritual
Desa Bangunsari merupakan desa yang penduduknnya mayoritas beragama Islam. Apabila dipersentasekan kira-kira 99% penduduk Bangunsari menganut agama Islam. Meskipun penduduknya mayoritas menganut agama Islam, akan tetapi nilai-nilai Islam yang terdapat di desa tersebut sangatlah kurang, hal ini di karenakan minimnya tokoh agama yang ada di desa Bangunsari ini. Minimnya tokoh agama di desa Bngunsari ini merupakan suatu masalah yang sangat urgen, dan berdampak pada mental spritual masyarakat didesa tersebut.
Selain minimnya tokoh-tokoh agama, terdapat pula masalah lain, yaitu kurangnya antusias tokoh-tokoh agama dalam membina anak-anak dan para pemuda, dan juga peran orang tua yang kurang dapat menuntun anak-anaknya untuk beribadah karena kesibukan mereka yang bekerja sebagai petani sehingga waktu mereka banyak tersita di kebun dari pada dirumah untuk memberi pengarahan tentang pentingnya beribadah, padahal anak-anak dan pemuda/i merupakan regenerasi tokoh-tokoh agama di desa tersebut.
Namun tidak semua tokoh agama pasif dalam menuntun dan membina anak-anak dan pemuda/i di desa itu, sebagian tokoh agama ada yang berantusias dalam membina anak-anak dan pemuda/i tesebut mengenai keagamaan khususnya. Hal ini bisa terlihat dari adannya Tpa-Tpa yang hingga sekarang masih berjalan kegiatan belajar mengajarnya walaupun pada kenyataannya belum terealisasi  dengan baik. Selain itu berjalan pula pengajian bapak-bapak dan ibu-ibu, serta Risma yang tentunya dibina oleh beberapa tokoh agama yang bertempat tinggal didesa tersebut, dan didasari oleh keinginan-keinginan masyarakatnya. Akan tetapi kegiatan tersebut disebagian tempat telah berhenti total sehingga membuat Tim KKN di desa Bangunsari ini membentuk kembali kegiatan-kegiatan yang telah mati tesebut seperti tidak adanya pengajian bapak-bapak dan ibu-ibu, dan masyarakat pun menerima dengan sangat senang atas terbentuknya kembali kegiatan-kegiatan keagamaan itu.
Kendati demikian, hal itu merupakan indikasi bahwa masyarakat bangunsari masih sangat peduli terhadap agama Islam hal ini terlihat dari antusias masyarakat yang langsung menerima dengan suka cita atas hidupnya kembali kegiatan tersebut. Minimnya tokoh-tokoh agama di desa tersebutlah yang menjadikan mereka susah untuk mengetahui Islam dengan baik.
2)      Bidang Lintas Sektoral
Kondisi bidang Lintas Sektoral di desa Bangunsari berdasarkan hasil observasi selama KKN diantarannya :
a.       Bidang Sarana Fisik
Ø  Kurangnya pemiliharaan Masjid dan Mushola
Ø  Masih kurangnya sarana transportasi yang menuju ke tiap-tiap dusun
Ø  Tidak adanya plang jalan disetiap dusun
Ø  Plang nama Kades, Kadus dan masjid belum ada
Ø  Tempat wudhu masjid kurang terawat
Ø  Belum bagusnya jalan yang menghubungkan antara dusun, desa dan kecamatan

Ø  Kondisi jalan yang rusak
Ø  Kurangnya Air Bersih

b.      Bidang Sosial Budaya dan Kesehatan
Ø  Sosial Budaya
-       Kurangnya kekompakan para pemuda
-       Kurangnya kegiatan gotong royong yang mengakibatkan tidak efisiennya kegiatan sosial tersebut
Ø  Bidang Kesehatan
-       Minimnya tenaga medis
-       Kurangnya penyuluhan tentang hidup sehat
-        Minimnya Bidan


































BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM DAN HASIL

A.                Kegiatan Yang Di Laksanakan
     Bidang Mental Spritual.
1.  Bidang Agama
a.  Mengajar TPA di Mushola Al-Ikhlas, dam mushola Al- Huda
Mengajar merupakan pekerjaan yang tidak mudah bagi sebagian beda orang. Terutama jika yang diberi pengajaran adalah anak-anak sementara yang mengajar adalah remaja. Anak-anak mempunyai kecenderungan untuk takut kepada orang yang usianya jauh lebih tua dari pada mereka. 
Mengajar TPA harus memiliki tujuan atau motivasi yang menyebabkan mereka bersedia untuk mengajar mereka. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, pada beberapa tujuan atau motivasi kita mengajar TPA yaitu:
a.         Dengan keinginan untuk mengamalkan ilmu yang telah dimiliki kepada anak-anak.
b.        Adanya keinginan kami untuk belajar cara mengajar anak serta menjadi orang tua yang baik.
c.         Keinginan untuk mencari ridho Alloh SWT.
d.        Keinginan belajar mengenal karakter anak.
e.         Menambah pengalaman
f.         Mewujudkan generasi rabbani
g.      Kegiatan mengajar di TPA dijadikan lading ber amal.
h.      Belajar menimbulkan sifat sabar.
i.        Ingin melatih rasa percaya diri.
j.        Serta berinteraksi social dengan baik.
k.      Melatih kreativitas.
l.        Memanfaatkan waktu luang.
m.    Menyegarkan otak dengan bermain dengan anak-anak.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan di taman pendidikan alqur’an harus memiliki kepribadian sebagai berikut:
v  Sabar dan telaten
v  Supel dan cerewet
v  Periang dan selalu ceria
v  Kreatif dan inovatif
v  Ber akhlak baik
v  Serta mampu menjadi teladan
v  Penyayang
v  Ramah dan lembut
v  Iklas
v  Memiliki semangat mengajar yang tinggi
v  Istiqomah
v  Mengerti dunia anak
v  Disiplin dan tertib
v  Smart/cerdas
v  Mampu menjadi motivator
Adapun kegiatan yang kita laksanakan dalam mengajar TPA yaitu sebagai berikut :
v  Tajwid
v  Baca tulis
v  Cerita sejarah islami
Waktu dan tempat pelaksanaan :
v  Setiap hari kecuali malam jum’at pada pukul 18:30 – 19:20
v  Pelaksanaan di dusun 1B di Mushola Al-Huda Dan Al-Ikhlas

a.       Mengisi pengajian Ibu-ibu Setiap hari selasa di rumah warga yang menarik pengajian tersebut pukul 13.30.
Mahasiswa peserta KKN mampu mendalami ilmu agama melalui acara pengajian ibu-ibu yang dilaksanakan setiap hari selasa. Kegiatan ini dilakukan oleh ibu-ibu selain untuk menjaga silaturahim antar warga, mendoakan kerabat yang sudah meninggal, juga untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, serta memperbanyak bekal ilmu agama disamping itu, uniknya kegiatan pengajian tersebut menggunakan sistem arisan. Sistem arisan tersebut gunanya adalah untuk bergantian tempat waktu pengajian dengan sistem kocok. Jadi, setiap minggunya pengajian itu bergilir dari rumah kerumah jamaah.  Adapun kegiatan yang dilaksanakan yaitu sebagai berikut :

v  Yasinan
v  Berjanjen
Tanggapan jamaah pengajian dengan adanya kegiatan pengajian rutin ini, mereka merasakan banyak manfaatnya seperti ilmu yang dirasakan bertambah, hubungan sesama warga masyarakat semakin dekat, dan terbantunya perekonomian dengan adanya sistem tabungan dan arisan. Yasinan rutin yang di lakukan di rumah warga menjadikan mahasiswa KKN lebih dekat dengan masyarakat dan memperkuat tali silaturahim antara mahasiswa dan masyarakat sekitarnya,, dan yang paling penting untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
b.        Mengikuti Yasinan Bapak-Bapak setiap malam jum’at
Yasinan rutin yang di lakukan di rumah warga menjadikan mahasiswa KKN lebih dekat dengan masyarakat dan memperkuat tali silaturahim antara mahasiswa dan masyarakat sekitarnya,, dan yang paling penting untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tanggapan jamaah pengajian dengan adanya kegiatan pengajian rutin ini, mereka merasakan banyak manfaatnya seperti ilmu yang dirasakan bertambah, hubungan sesama warga masyarakat semakin dekat.

c.         Mengisi Kultum  di Masjid Al-Huda
Kultum atau kuliah tujuh menit adalah seni, yakni seni menyakmpaikan sesuatu kepada orang banyak dengan durasi waktu yang tidak banyak, yakni hanya tujuh menit saja sesuai namany;Kultum. Kultum kemudian disebut orang dengan sebutan ceramah singkat yang hanya membahas sedikit hal dari probelmatika agama atau sekedar pengingat saja agar orang tak lalai pada masalah agama yang bersifat baik. Pada sebagian masyarakat, leniasaan kultum biasanya dilakukan setelah setiap kali menyelesaikan sholat 5 waktu. Namun ternyata ada beebrapa waktu yang juga biasa yang digunakan untuk melakukan kultum, salah satunya adalah saat hendakmemukai shalat terawih pada bulan ramadhan dengan maksud sambil menunggu jamaah yang lain datang. Mahasiswa KKN mengisi kultum untuk memotivasi masyarakat bangunsari guna untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah STW.

d.      Mengadakan Lomba dai/daiyah anak-anak
Mahasiswa KKN mengadakan perlombaan 17 agustus dai/daiyah di masjid Al-Huda untuk meningkatkan potensi diri anak-anak tersebut, serta menyeru masyarakat untuk semakin meningkatkan takwa kepada Allah SWT.
Adapun tema yang diberikan kepada panitia untuk peserta dai/daiyah yaitu “Orangtua”
Format penilian :
1.      Sikap serta penampilan (adab)
2.      Nada (intonasi dan artikulasi)
3.      Kesesuaian judul dengan tema
4.      Penguasaan panggung
5.      Makhorijal huruf dan tajwid (beserta pertimb angan arti dalil)
6.      Pemanfaatan waktu

Persyaratan:
1.      Setiap sekolah tidak diberi batasan dalam jumlah pengiriman peserta
2.      Kuota peserta dai/ daiyah 15 orang
3.      Tanpa biaya pendaftaran
4.      Mengisi formulir pendaftaran
5.      Nomor undian dan tema di tentukan saat technical meeting
6.      Peserta berpakaian muslim saat tampil
7.      Waktu penampilan dibatasi 10 menit
8.      Peserta tidak diperkenankan untuk membawa naskah ataaupun catatan saat tampil
9.      Jika peserta berhenti saat lampu masih hijau akan dilakukan pengurangan nilai. Dan, kelebihan waktu juga menjadi pengurangan poin untuk penilaian.
10.  Keputusan juri tidak dapat di ganggu gugat
Tekhnis lomba
1)      Setelah acara pembukaan peserta langsung bersiap dilokasi lomba yang telah ditentukan oleh panitia
2)      Tidak adanya babak semifinal atau final, sehingga peserta hanya melakukan 1 x penampilan
3)      Peserta maju sesuai nomor urut yang diundi saat technical meeting
4)             Peserta menyampaikan materi sesuai dengan tema yang sudah ditentukan
5)             Waktu minimal penampilan 7 menit maksimal 10 menit, peserta akan diberi petunju waktu dengan 3 lampu
·      Hijau: penampilan dimulai. Peserta tidak boleh berhenti ketika lampu masih hijau.
·      Kuning: penampilan telah berjalan 10 menit peserta boleh berhenti
·      Merah: waktu penampilan telah habis peserta wajib berhenti
6)      Apabila ada kesamaan nilai pada lomba, maka akan diperioritaskan dari urutan seperti tercantum pada kriteria penilaian
7)      Panitia akan memanggil nama maksimal 3x. Jika juga tidak hadir maka akan dilanjutkan ke urutan selanjutnya.Peserta yang terlambat dapat tampil setelah urutan terakhir (dapat mempengaruhi nilai)

Hadiah:
                                           I.     Juara 1 Al-quran beserta terjemahanya
                                        II.     Juara 2 al-quran

2.         Bidang Pendidikan
a)              Mengajar PAUD di Rumah Pintar
 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang meruoakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani aagar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, informal.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan 6 perkembangan:
·         Agama dan Moral
·         Fisik motorik
·         Kognitif
·         Bahasa
·         Sosial emosional
·         Seni
Perkembngan setiap anak berbeda tergantung lingkungan tempat anak tinggal dan pengasuhan orangtua.
Sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan sesuai kelompok usia yang dilalui oleh anak usia dini, seperti yang tercantum dalam PERMENDIKBUD 137 Tahun 2014 tentang standar nasional PAUD (menggantikan PERMENDIKNAS 58 tahun 2009). [3]
Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini:
v  Tujuan utama:  untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya, sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan pada masa dewasa.
v  Tujuan Penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) disekolah, sehigga dapat mengurangi usia putus sekolah dan mampu bersaing secara sehat dijenjang pendidikan berikutnya.

Rentangan anak usia dini menurut pasal 28 UU SISDIKNAS No.20/2003 ayat 1 adalah 0-6 tahun. Sementara menurut kajian rumpun keilmuan PAUD dan penyelenggaraannya dibeberapa Negara, PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8 tahun (masa emas).
Ruamg limgkup pendidikan anak usia dini, diantaranya:
·         Bayi (0-1 tahun),
·         Balita (2-3 tahun)
·         Kelompok bermain (3-6 tahun)
·         Dan sekolah dasar kelas awal (6-8tahun)
Waktu dan pelaksanaan:
·         Setiap hari selasa sampai jum’at pelaksaanya di rumah pintar
Mengajar di SDN 01 Bangunsari
v  Secara umum, mengajar adalah menempatkan ilmu pengetahuan kepada anak-anak didik disekolah. Namun pada kenyataannya pengertian mengajar lebih dari itu. Mengajar tidak hanya menyampaikan ilmu pengetahuan, tetapi juga melatih pola pikir anak-anak didik.menurut doctor Nanasubjana pengertian belajar adalah sebagai berikut:
1. Mengajar adalah membimbing siswa bagaimana belajar. Mengajar berarti mengatur dan menciptakan kondisi yang ada dilingkungan anak didik sehingga dapat melakukan kegiatan belajar.[4]
      Tujuan mengajar adalah:
      a. peserta didik
Ø  Menambah Ilmu
Ø  Merubah pola piker
Ø  Memotivasi
Ø  Menumbuhkan rasa ingin tahu
Ø  Meningkatkan kreatifitas
Ø  Menjadikan siswa lebih aktif

b. Pengajar
Ø  Membagi ilmu pengetahuan
Ø  Membagi pengalaman
Ø  Memotivasi siswa
Ø  Mendapat ilmu dari anak-anak
Ø  Merubah pola pikir.
Waktu dan pelaksanaan: Setiap hari Senin pukul 08.00-11.30.
b)      Mengajar Bimbel di Posko setiap pukul 19:00-20:00
Bimbingan belajar atau bimbel merupakan program kerja dibidang pendidikan yang bertujuan untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa siswi desa bangunsari. Bimbingan belajar ini dilaksanakan setiap malam senin, selasa, rabu,kamis, jum’at, sabtu, minggu, yaitu setiap pukul 19:00-20:00, dan setap malam ada jadwal yang berbeda-beda pelajaran nya.
c)      Mengajar Tari di Posko setiap sore pukul 04:00-05:00
Sebagian Mahasiswa KKN UIN Raden Intan Lampung kelompok 100 mempunyai pemikiran untuk mengajar tari Tradisional yaitu tari Sembah atau Sigekh Pengunten yg berasal dari Provinsi Lampung. Dimana Tari ini di adakan untuk menyambut tamu istimewa pada acara adat ataupun acara lainnya. Tari ini sengaja di Kembangkan di Desa Bangun Sari, guna Menciptakan Budaya-budaya  yang mesti di tanamkan kepada generasi muda sejak dini. Tarian ini terdiri dari 5 orang yg semuanya berasal dari adik-adik Desa Bangun Sari. Ada Lussi sebagi ratu, kemudian dua orang di posisi belakang ada Devi dan Anggun, dua di belakang nya lagi ada Icha dan Amel. Mereka di latih dengan penuh kesabaran juga kasih sayang oleh sebagian mahasiswa KKN selama kurang lebih 1 bulan. Hampir setiap hari dengan penuh kegembiraan tanpa lelah mereka bersemangat mendatangi posko 100 untuk latihan. Kami menggunakan halaman samping, teras, ruang tamu untuk melatih adik2 menari. Sore hari pukul 16.00-17.30 biasanya kami gunakan untuk latihan. Tiga hari Mendekati waktu penampilan mereka di latih lebih ekstra sehari bisa sampai 3 kali pelatihan yaitu siang pukul 12.30-14.00, sore seperti biasanya pukul 16.00-17.00, kemudian di lanjut malam, ba’da magrib sekitar pukul 18.30-19.00. Walau begitu tak sedikitpun kami mendengarkan keluhan dari mereka, akan tetapi mereka lebih bersemangat dala latihan. Pelatihan Tari Sembah ini bermaksud untuk di tampilkan dalam acara malam perpisahan Mahasiswa KKN kelompok 100 dan 101 pada malam minggu, tanggal 25-08-2018  pukul 20.00 yang bertempat di Balai Desa Bangun Sari.
 
3. Bidang Kepemudaan
o   Perkumpulan dengan pemuda terkait pemanfaatan barang bekas
Mahasiswa KKN  mengadakan sosialisasi tentang penyuluhan kesehatan dan pemanfaatan barang bekas yang dilaksanakan di balaidesa. Penyuluhan kesehatan dan pemanfaatan barang bekas tersebut sangat bermanfaat untuk desa Bangunsari untuk menjaga pentingnya kesehaatan, dengan itu maka setiap barang bekas yang ada dirumah warga dikumpulkan untuk kemudian uang nya dberikan untuk masjid.Dan untuk berkelanjutanya program ini maka kami dari anak-anak KKN mengajak pemuda pemudi bangunsari untuk berpartisipasi dalam kegiatan kami.

B.        Bidang Lintas Sektoral
1.      Penyuluhan Kesehatan dan Pemanfaatan Barang Bekas di Balai Desa tanggal 5 agustus 2018
Paune mengemukakan bahwa kesehatan sebagai fungsi yang efektif dari sumber- sumber perawatan diri yang menjamin sebuah tindakan untuk perawatan diri. Kesehatan merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukanya untuk  mendapat, mempertahankan dan meningkatkan fungsi psikososial dan spiritual.[5].Dapat di simpulkan bahwa kesehatan merupakan hal yang sangat penting terutama pola hidup dan lingkungan kita.Kebersihan merupakan pangkal Kesehatan, jadi kalau kita ingin hidup sehat maka kita juga harus menjadi kebersihan, kebersihan pola hidup atau bahkan kebersihan lingkungan kita.Dengan di berlakukanya UU No. 18 Tahun 2008  tentang pengelolaan sampah maka diperlukan model pengelolaan sampah yang baik dan tepat untuk dikembangkan di perkotaan dan pedesaan sehingga kualitas kesehatan, kualitas lingkungan dapat ditingkatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.[6]
Adanya penyuluhan kesehatan dan pemanfaatan barang bekas ini yaitu agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya pola kehidupan yang sehat.Di karenakan masyarakat bangunsari masih sangat banyak yang tidak menerapkan hidup sehat seperti halnya masih banyak warga menggunakan jamban yang padahal itu sangat tidak baik untuk kesehatan di karenakan apabila orang membuang kotoran dan ada lalat hinggap lalu pindah ke makanan kita maka itu akan menjadi penyakit, dan pemanfaatan barang bekas apabila tidak dimanfaatkan atau di biarkan begitu saja maka akan terjadi pencemaran lingkungan yang sudah pasti akan banyak menimbulkan penyakit.
Pemanfaatan barang bekas yang kita maksud disini adalah berbagai barang bekas yang mempunyai nilai ekonomis akan kita kumpulkan di setiap rumah warga untuk selanjutnya hasilnya yaitu untuk dana kas desa yang akan di manfaatkan untuk keperluan masjid serta untuk kepentingan masyarakat bersama.
Dengan adanya pemanfaatan barang bekas tersebut diharapkan agar masyarakat bangunsari peduli akan kebersihan yang memacu untuk hidup sehat karena sampah (rongsokan) telah di manfaatkan untuk membantu kesejahteraan desa bangunsari itu sendiri, dan juga untuk mengurangi populasi limbah sampah itu sendiri sehingga desa bangunsari menjadi desa yang asri dan sejahtera.
o   Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan
o   Memberikan pemahaman tentang bahaya nya sampah yang mencemari lingkungan.
o   Menambah uang kas desa Bangunsari untuk uang kas masjid dan keperluan lainya yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat bangunsari.
Ø  Dampak Penyuluhan Kesehatan dan Pemanfaatan Barang Bekas
·         Dampak Positif
o    Pengelolaan sampah yang tepat dapat menghasilkan manfaat seperti untuk sampah organic dapat diolah menjadi pupuk kompos
o    Membuat lingkungan menjadi lebih bersih, nyaman dan asri
·      Dampak Negatif
o    Dapat mencemari lingkungan jika kita membuang sampah sembarangan
o    Dapat menimbulkan berbagai penyakit apabila sampah nya dibiarkan begitu saja
Waktu dan pelaksanan:
Disetiap rumah warga yang ada di desa Bangunsari dan pelaksanaan pengambilanya setiap 2 minggu sekali atau paling lambat 1 bulan.



2.      Gotong Royong
o   Mahasiswa KKN ikut berpartisipasi gotong royong dalam menghias desa Bangunsari terutama dusun yang kami tinggali yaitu dusun 1B
Kegiatan yang kami laksanakan  yaitu sebagai berikut:
·      Ikut berpartisipasi dalam mengecet patok, dilaksanakan pada tanggal 14,15, Agustus Yang bertujuan untuk memperingati hari 17 Agustusan
·      Ikut berpartisipasi dalam mengecet pager
·      Ikut berpartisipasi dalam pembuatan es balon warna yang ditempel di pohon
·      Ikut berpartisipasi dalam pemasangan aqua untuk menghias RT

3.      Plang Jalan
Desa Bangunsari merupakan desa kecil yang jumlah jiwa nya hanya mencapai 1970 jiwa.Akan tetapi di Desa Bangunsari mempunyai banyak gang jalan namun di desa Bangunsari tersebut belum ada plang jalan.Maka dari kita kita mahasiswa KKN Berinisiatif untuk membuat plan jalan terutama di dusun yang kita pegang yakni dusun 1B DAN Dusun 4.
Waktu dan pelaksanaan:
Pelaksaan pemasangn plang jaln dilakukan pada hari minggu tanggal 25 agustus pukul 16:00-17:00.
Rincian dana untuk plang jalan:
1 papan plang jalan seharga Rp20.000x5=Rp 100.000
4.      Sensus Penduduk
Mahasiswa KKN Melakukan sensus penduduk di setiap rumah warga Bangunsari atas kerjasama Mahasiswa KKN dengan pihak Aparatur Desa Bangunsari.Selain tercantum di dalam buku panduan pihak aparatur desa juga meminta untuk melakukan sensus penduduk bangunsari.
Waktu dan pelaksanaan:
Pelaksanaan di setiap rumah warga dilakukan pada tanggal 15 agustus 2018
5.      Kegiatan Partisipasi
Ø  Ikut berperan serta dalam acara perkemahan pramuka.
Ø   Ikut berperan serta dalam acara perlombaan-perlombaan 17 Agustusan
6.      Acara perpisahan
§  Acara silaturahmi dengan tokoh-tokoh dari berbagai element menjelang perpisahan
§  Berkumpul bersama keluarga Bapak Kepala Desa Bangunsari
§  Berfoto bersama Bapak Kepala Desa, Bapak Sekertaris Desa, Bapak Kepala Dusun,dan Nenek saronah selaku pemilik Rumah tempat kami tinggal
§  Mengadakan acara perpisahan gabungan dengan kelompok 101 di Balai Desa
§  Silaturahmi dengan anggota ibu-ibu pengajian untuk pamitan
§  Pamit ke Kantor Balai desa dan memberi kenang-kenangan berupa Foto
§  Bersama-sama silaturahmi kepada para tokoh agama untuk berpamitan
B. Faktor Penunjang Dan Penghambat Pelaksanaan KKN
Selama melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Raden Intan Lampung di Desa Bangunsari Kecamatan Tanjung Sari  Lampung Selatan tidak luput dari permasalahan-permasalahan yang terdapat di Desa Bangunsari yang menjadi faktor penunjang dan menghambat kegiatan-kegiatan program kerja yang di laksanakan mahasiswa KKN.
Namun demikian dari permasalahan-permasalahan yang ada tidaklah membuat mahasiswa KKN merasa kecil hati dan membebani dalam merealisasikan berbagai agenda kegiatan yang telah diprogramkan kami guna memotivasi semangat masyarakat dan sedikit memperbaiki kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan desa Bangunsari ini, adapun beberapa faktor tersebut antara lain:
1)      Faktor Penunjang
Faktor yang paling utama yang di butuhkan dalam pelaksanaan kegiatan mahasiswa KKN salah satunya adalah penunjang. Karena  tanpa faktor penunjang tersebut maka kegiatan KKN tidak terealisasikan dengan baik, adapun faktor tersebut antara lain :
Ø   Adannya dukungan dan motivasi yang diberikan oleh masyarakat Desa Bangunsari terutama kepala desa dan Pemuda dalam segala bentuk kegiatan
Ø   Adanya dukungan dan motivasi yang diberikan oleh pihak kecamatan dan aparatur desa
Ø   Terdapatnya fasilitas umum ( tempat olah raga, pendidikan dan tempat ibadah)
Ø  Lancarnya transportasi serta penerangan dan sarana komunikasi yang memadai yang menjadi faktor penunjang yang sangat penting guna melancarkan kegiatan.
2)      Faktor Penghambat
Selain faktor  penunjang, ada beberapa faktor penghambat, adapun faktor  penghambat itu ialah :
§  Dana yang tersedia tidak mencukupi terutama dana dari mahasiswa KKN (minimnya dana)
§  Masyarakat Desa Bangunsari mayoritas adalah petani dan buruh yang waktunya selalu disibukkan untuk mencari nafkah sehingga sulitnya mahasiswa KKN dalam memprogram kegiatan
§  Lokasi yang sangat luas sehingga untuk dapat mengakses secara keseluruhan wilayah sangat berat
§  Ada beberapa dusun yang jalannya masih jelek dan masih berada di lokasi yang jauh dari jalan raya sehingga menyulitkan ketika hendak bepergian ke dusun tersebut.
























DAFTAR PUSTAKA
Https:nasional.tempo.co/read/555238/damardjati-mensana-incorpore-sano-salah-kaprah-.







[1] https:nasional.tempo.co/read/555238/damardjati-mensana-incorpore-sano-salah-kaprah-.
[2] http://www.sepengetahuan.com/2015/11/10-pengertian-kesehatan-menurut-para-ahli-terlengkap.html.
[3] https://id.m.wikipedia.org/wiki/pendidikan-anak-usia-dini, diakses pada tanggal 04 september  2018 pada pukul 13:57
[6] http://sedaja2.blogspot.com./2011/03/penaggaulangan-sampah.html?m=1

No comments:

Post a Comment